Pustaka Lebah - Sahabat Anak Kita

Encyclopedia Nabi

Senin, 23 Juli 2012

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini

Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.

Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.

Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!

Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.

Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

Salam

Timothy Wibowo

Sumber : Web Link

Jumat, 13 Juli 2012

Trik Mengajari Anak Berpuasa

Bulan Ramadhan telah tiba, banyak hal yang mungkin sudah menjadi rencana Anda untuk dilakukan selama bulan puasa. Termasuk mengajarkan si buah hati untuk mulai berpuasa.
Sejatinya, puasa bukanlah kewajiban yang harus dilakukan anak-anak, mengingat mereka belum memasuki fase baliq (usia pubertas). Namun mendidiknya untuk belajar berpuasa sejak dini merupakan kewajiban bagi orang tua.Lantas kapan dan bagaimana cara yang tepat mengajarkan kepada buah hati tercinta esensi dari berpuasa?

Menurut beberapa ahli, usia yang tepat untuk mulai mengajarkan anak berpuasa adalah empat tahun. Di usia itu kondisi kesehatan anak sudah mulai stabil. Namun para orang tua perlu memperhatikan asupan gizi anak, karena mereka masih dalam masa tumbuh kembang.

Bila pada orang dewasa, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh hanya digunakan untuk proses metabolisme tubuh, misalnya proses pencernaan, tidak demikian kondisinya pada anak-anak.
Selain sebagai bahan bakar tubuh, zat makanan yang masuk juga berbagi tugas membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.Satu hal yang paling penting dalam mengajarkan anak berpuasa adalah bertahap, sesuaikan kemampuan anak-anak Anda. Hindari memaksa mereka untuk berpuasa sehari penuh, lebih dari 12 jam.

Nah, berikut ini beberapa tips sederhana, dalam mengajarkan anak berpuasa:

Tetapkan target

Setelah anak memahami arti puasa, buatlah perjanjian berapa hari si kecil akan berpuasa. Sesuaikan dengan kondisi dan usia anak.

Buat agar sahur menyenangkan

Ajari anak makan sahur dengan lembut dan sabar. Mereka belum terbiasa terhadap pola sahur yang menyita waktu tidur dan makan dalam kondisi mengantuk. Agar anak lebih mudah makan sahur, buatlah menu-menu makan sahur favorit serta menu semenarik mungkin.

Beri kesibukan anak

Ciptakan kegiatan yang menarik selama bulan Ramadan, karena biasanya sekolah berlangsung lebih cepat saat Ramadan. Aktivitas bermain yang tak menguras tenaga akan membuatnya lupa bahwa ia sedang berpuasa.

Buat tabel puasa

Ajak anak membuat tabel mengenai perkembangan puasa dan target mereka selama Ramadan. Beri tanda cek bila anak berhasil mencapai target.

Berikan hadiah

Jangan lupa memberi anak hadiah setelah berhasil melewati satu hari puasa sesuai target. Pelukan dan ciuman hangat cukup memberi motivasi bagi anak untuk kembali berpuasa esok hari.
Sumber :Web Link

Yuk, Bantu Anak Temukan Bakat Cemerlang yang Tersembunyi

Tahun ajaran baru segara dimulai. Mungkin hampir setiap orangtua tidak menyadari, jutaan pelajar di usia awal sekolah diseleksi, dites dan dipilih demi menemukan mereka yang membutuhkan dukungan pendidikan bakat agar lebih berkembang. 

Yang terjadi, anak-anak dengan kemampuan lebih dianggap sama dengan yang lain. Celakanya, mereka dipandang sudah seharusnya mampu mengikuti setiap program yang diberikan. 

Dalam kapasitas otak, mungkin iya, tetapi bagaimana dengan mental mereka? Jangan heran bila lazim dijumpai anak-anak cermerlang kita menjadi bosan, frustasi, dan bahkan berubah secara sosial dan akademis. 

Padahal bisa jadi mereka membutuhkan program khusus untuk belajar dengan kurikulum sesuai percepatan mereka, dan berhubungan ''kawan setingkat'' yang mungkin memiliki ketertarikan sama 

Ketika sekolah menjalankan tugas luar biasa untuk menemukan anak-anak hebat dengan metode pemindaian seperti rekomendasi guru dan tes IQ, orang tua jangan lantas tergantung sepenuhnya terhadap sekolah dan hasil pengetesan. 

Perlu pula dipahami. program pelatihan guru hanya memberi sedikit--jika ada--pengajaran terhadap anak berbakat lebih. Ironisnya, sistem pengajaran yang ada membuat banyak anak dengan kemampuan lebih, justru tidak mencapai prestasi tinggi di kelas. Prestasinya biasa, atau malah tak begitu bagus dalam hasil ujian.

Anak-anak semacam ini bisa jadi memiliki masalah dalam fokus, perhatian, kemampuan organisasi yang lemah, atau sederhana, tidak cocok dengan gaya pengajaran di kelas. Sehingga mereka dipantau berlebihan dan dicap sebagai anak tertinggal. Mereka pun luput diperhatikan ketika ada seleksi atau program pemilihan anak berbakat. 

Cerita seperti ini bukan hal baru. Beberapa pengamat tumbuh kembang anak memperkirakan, mayoritas anak berkemampuan di sekolah sering tidak teridentifikasi. Itu mungkin bukan tragedi besar bagi si anak, tapi sebaliknya, musibah besar dalam dunia pendidikan, bila ternyata terbukti mereka adalah anak-anak cemerlang yang butuh program khusus demi mendukung proses pendidikannya. 

Sebuah cerita dituturkan oleh David Palmer, seorang doktor psikologi pendidikan di Amerika Serikat. Seorang bocah lelaki tinggal di Arizona dites privat atas permintaan ibunya yang prihatin karena nilai-nilai sang anak di kelas semakin jeblok. Si anak juga kerap berkonflik dengan guru, menjadi semakin tidak tertarik ke sekolah. Dalam hubungan sosial ia pun sering diejek dan diintimidasi secara fisik oleh teman-temannya. Rupaya teman-teman yang mengolok semakin antusias melihat reaksi berlebihan si bocah saat diprovokasi. 

Akhirnya orang tua mempertimbangkan home-schooling, sejak anak mereka kian sulit dan sulit keluar pintu rumah untuk pergi ke sekolah. Baginya sekolah adalah siksaan. Usut punya usut sekolah tidak pernah mengetes anak tersebut demi mengetahui bakat dan kelebihannya. Tes spesifik juga luput dilakukan padanya. 

Sangat mungkin, sang anak tidak cocok dengan kompetisi meraih prestasi tinggi, kerjasama, citra anak manis, yang kerap dijadikan pertimbangan para guru saat menyeleksi anak berbakat. Tapi faktanya, ketika anak dipisahkan dari orang tuanya lalu menjalani tes IQ, hasil yang keluar 160. Itu angka serius, menunjukkan anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan di luar kebiasaan. 

Kisah semacam tadi sebenarnya bukan hal baru dalam kasus anak-anak dengan bakat dan kecerdasan lebih. Akhirnya si anak dites dengan metoda lebih cocok dan ditempatkan di program alternatif, di mana masalah akademis dan sosial dapat dihindari. Pada intinya, orang tua dan guru perlu menjalin pemahaman terhadap permasalah setiap murid dan berkolaborasi dalam prespektif lebih luas dengan solusi. 

Karena tak jarang sekolah luput melihat seorang siswa berbakat yang sangat butuh program khusus. Pandangan orang tua sangat pun penting dan dibutuhkan. Semakin banyak pengetahuan yang dimilki orang tua, semakin baik posisi orang tua untuk berkolaborasi dengan sekolah demi memastikan potensi dan kebutuhan sang anak tidak luput dari perhatian.


sumber : web link

Jumat, 06 Juli 2012

Paket Buku Murah EncyclopeBee

Buku My First EncyclopeBee adalah ensiklopedi khas Pustaka Lebah, yang dikemas dengan gaya kartunal jenaka agar anak-anak bisa menikmati sains dan teknologi dengan keluasan berpikir, berimajinasi dan berkreasi. Isi My First EncyclopeBee selalu mengungkapkan sisi-sisi lain dari ilmu pengetahuan, dilengkapi dengan data akurat penjelasan istilah dan kisah-kisah menarik dari sejarah ilmu pengetahuan. Saat EncyclopeBee Around the World membahas tentang Candi Borobudur, misalnya tak hanya mengungkap ukuran candi dan pendirinya, tapi juga data, rekor dan fakta-fakta menarik seputar Borobudur. Ensiklopedi ini memberi anak keluasan berpikir dan keluasan berimajinasi. Lewat penyajian kartunal, anak diharapkan mampu menikmati ilmu pengetahuan. Aku bisa belajar banyak tentang kisah-kisah pengetahuan yang menarik dan unik, cara kerja macam- macam mesin, cerita seputar tokoh-tokoh dunia, tempat-tempat menakjubkan di dunia, tubuh manusia dan banyak lagi. My First Cartoonal EncyclopeBee adalah ensiklopedi khas Bee Magazine. Segala macam pengetahuan dikemas dengan bahasa yang ringan dan gambar yang jenaka.

Paket Edukasi dan Aktivitas (Eda - 2)

Usia 2-6 Tahun adalah usia Golden Age dimana sangat tepat untuk menstimulasi tumbuh kembang pola pikir dan living value anak untuk tumbuh kedepan. Maka dalam hal ini Pustaka Lebah adalah penerbit media/sarana bermain sambil belajar untuk anak-anak (edutainment), berupa buku-buku cerita dengan berbagai ragam permainan dan kreativitas, hingga multimedia. Penerbit yang mendedikasikan semua produknya untuk menunjang tumbuh kembang anak, terutama anak pra sekolah (usia 2-6 tahun) dan anak Sekolah Dasar (usia 7-12 tahun). Konsepnya mengangkat lingkungan dan alam sekitar untuk memberikan dasar-dasar pendidikan, pengetahuan dan moral yang baik kepada anak.

Kamis, 05 Juli 2012

Paket Edukasi dan Aktivitas (EDA-1)

Paket Edukasi dan Aktivitas adalah produk produk pilihan Pustaka Lebah yang memanjakan kreativitas dan imajinasi putra dan putri anda. Produk kami membuat kegiatan membaca menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Pilihan bijak anda memastikan perkembangan kecerdasa, wawasan, dan prestasi gemilang buah hati anda tercinta





P r o d u k
H a r g a
No
Jenis
Judul
Bahasa
Per Unit
Item
Jumlah (Rp)
1.
Majalah
Bee Magazine Junior
Indonesia
21.000
12
252.000
2.
Buku
VocaBEElary
Inggris
129.000
12
1.548.000
3.
Buku & VCD
My First Animal Stories
Ind - Ing
100.000
1
100.000
4.
VCD Animasi
Tokoh Dunia & IP
Ind - Ing
25.000
12
300.000
5.
Ensiklopedia
EncyclopeBEE
Indonesia
75.000
12
900.000
6.
Papercraft
a.    3D Book "Sharkey"
Indonesia
50.000
1
50.000
b.    3D Book "Zebi"
Indonesia
50.000
1
50.000
c.    3D Book “Itik"
Indonesia
50.000
1
50.000
d     Burung
Indonesia
50.000
1
25.000
e.    Mobil
Indonesia
50.000
1
25.000

Harga Normal
54
3.300.000

I.       Pembayaran Tunai 1 x  (diskon 43% 1.440.000)
1.860.000

II.    Pembayaran Cicilan 175.000 x 12
2.100.000


Pengiriman barang dilakukan secara bertahap, setiap bulan selama 12 bulan

Bulan
J u d u l
Harga

Bulan
J u d u l
Harga
Juni
Ency Inventions : Blender. Etc
175,000

Des
Ency Amazing Experiment : Screw Flight
175,000
Buku A Journey To The Fantastic World

Buku The White Collar Jobs
Majalah Kesederhanaan

Majalah Toleransi
VCD Florence Nightingale

VCD My House
Juli
Ency My Human Body : Human Senses
175,000

Jan
Ency Amazing Experiment : Ice Cream
175,000
Buku My School Day Activity

Buku My Whole Day Activity
Majalah Perdamaian

Majalah Persatuan
VCD Thomas Alva Edison

VCD My Friends



Papercraft 3D Book "Zebi"


Papercraft Mobil
Agust
Ency Great People : Great Conquerors
175,000

Peb
Ency World History : Cradle of Civilization
175,000
Buku Animal and its Environment

Buku Opposites Around Us
Majalah Kebebasan

Majalah Kerendahan Hati
VCD Helen Keller

VCD My Family
Sept
Ency Great People : Great Explorers
175,000
Maret
Ency Space Exploration : Earth
175,000
Buku Having  Fun With Opposites

Buku Home Sweet Home
Majalah Penghargaan

Majalah Kasih Sayang
VCD George Washington

VCD Wright Brother's

Papercraft 3D Book “Itik”



Buku My First Animal Stories 1

Okt
Ency My Human Body : Digestive System
175,000

April
Ency Inventions : Computer. Etc
175,000
Buku Transportation

Buku A Journey To The Dino World
Majalah Kerjasama

Majalah Kejujuran
VCD Galileo Galilei

VCD Benjamin Franklin
Nov
Ency Around The World : Africa
175,000

Mei
Ency Space Exploration : Solar System
175,000
Buku Me and My Family

Buku The Blue Collar Jobs
Majalah Tanggungjawab

Majalah Keberanian
VCD Marcopolo

VCD Christopher Columbus
Papercraft Burung

Papercraft 3D Book "Sharkey"

 
Untuk informasi lebih lanjut mengenai promo ini, silakan menghubungi Layanan Pelanggan kami dengan menghubungi : 
Marketing Pustaka Lebah Semarang

Jl. Puspowarno Tengah VIII / 9 Semarang
Telp: (024) 760 7662
Email: pustakalebah.smg@gmail.com

Redaksi Pustaka Lebah

Jl. Teluk Mandar Ujung No.99 Kompleks Angkatan Laut, Rawa Bambu, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540 

Telp: (021) 7070 4881 
Faks: (021) 7884 6010